Makalah ini adalah karya tulis saya bersama kawan-kawan satu kelompot pada saat kuliah, dulu sangat sulit mencari referensi yang sesuai dengan keinginan dosen.
ini saya share untuk memudahkan adik-adik mahasiswa dalam mencari referensi tentang Total Quality Management (TQM).
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Bagi setiap institusi, mutu adalah agenda utama dan meningkatkan mutu merupakan tugas yang paling penting. Walaupun demikian, ada sebagian orang menganggap mutu sebagai sebuah konsep yang penuh dengan teka-teki. Satu hal yang bisa kita yakini adalah mutu merupakan suatu hal yang membedakan antara yang baik dan yang sebaliknya. Mutu dalam pendidikan akhirnya merupakan suatu hal yang membedakan antara kesuksesan dan kegagalan.
Menemukan sumber mutu adalah sebuah petualangan yang penting. Sesungguhnya, ada banyak sumber dalam pendidikan, misalnya sarana gedung yang bagus guru yang terkemuka, nilai moral yang tinggi, hasil ujian yang memuaskan, spesialisasi atau kejuruan, dorongan orang tua, bisnis dan komutas lokal, sumberdaya yang melimpah, aplikasi teknologi mutakhir, kepemimpinan yang baik dan efektif, perhatian terhadap peserta didik dan anak didik, kurukulum yang memadai, atau juga kombinasi dari faktor-faktor tersebut.
- Rumusan Masalah
- Bagaimana menejemen mutu terpadu dalam pendidikan?
- Apakah pengertian menejemen mutu terpadu dalam konteks pendidikan?
BAB II
PEMBAHASAN
- Gerakan Mutu dalam Pendidikan
Gerakan mutu terpadu dalam pendidikan masih tergolong baru. Beberapa upaya reorganisasi terhadap praktek kerja dengan konsep TQM telah dilaksanakan oleh beberapa Universitas di Amerika dan beberapa pendidikan tinggi lainnya di Inggris.Hal ini kemungkinan besar menjadi penyebab jauhnya pendidikan dan visi gerakan mutu. Dan pada akirnya ada keinginan yang terus meningkat dari pelaku pendidikan untuk mengekplorasi peserta didikan dari industri.
Undang-undang telah memberi penekanan pada pengawasan terhadap proses pendidikan melalui indikator-indikator prestasi (performance indicators). Indikator tersebut hanya memberikan ukuran yang belum sempurna tentang mutu belajar, atau tentang efektifitas institusi dalam menemukan kebutuhan pelanggannya. Institusi yang menggunakan indikator prestasi telah mulai menunjukkan keseriusan nya terhadap TQM sebagai suatu nilai untuk meningkatkan standar pelayanannya. Institusi-institusi harus mendemonstrasikan bahwa mereka mampu memberikan pendidikan yang bermutu pada peserta didik.
Deregulasi pendidikan memerlukan strategi-strategi kompetitif yang secara jelas membedakan institusi dari para pesaingnya. Fokus terhadap kebutuhan pelangan, yang notabenya merupakan poin inti dari mutu, merupakan salah satu cara paling evektif dalam menghadapi kompetisi dan bertahan didalamnya. Konsep TQM telah memperoleh dukungan resmi, kurang lebih dari 16 institusi pendidikan. Yang sangat mengejutkan adalah mengapa mutu terpadu dalam pendidikan baru memperoleh pengakuan setelah sekian lama mutu tersebut berhasil dalam dunia industry?. Meskipun demikian, satu hal yang bisa kita yakini bersama adalah bahwa layanan mutu merupakan isu kunci bagi selector pendidikan pada masa mendatang.
- Memahami Konsep Mutu
- Konsep Mutu
Mutu memiliki pengertian yang bervariasi. Maka dari itu, diperlakuakan sebuah pemahaman yang jelas terhadap variasi makna mutu tersebut, karena kalau tidak demikian, mutu akan hanya menjadi slogan belaka~sebuah kata bernada moral tinggi namun tidak memiliki nilai praktis. Sebuah pemahaman tentang variasi mutu sangat diperlukan sebagai langkah awal diskusi kita tentang TQM.
“Pemindahan beberapa konsep, semisal, kultur dan karisma (dan kita bisa menambahkan mutu), dari sudut praktis menuju penelitian akademik, adalah proses yang betul-betul aneh. Pada akhirnya, saat konsep-konsep ini memasuki dunia akademik, mereka menjadi subjek yang dipaksa untuk menjadi ilmiah dan menjadi jarang digunakan secara praktis. Dalam proses tersebut, konsep-konsep ini justru kehilangan game emosionalnya, sehingga dapat dikatakan bahwa konsep-konsep tersebut gagal dalam mengekspresikan realitas yang semula diinginkan oleh para praktis”.
Mutu merupakan suatu ide yang dinamis, sedang definisi-definisi yang kaku sama sekali tidak akan membantu. Memang, makna mutu yang demikian luas juga sedikit membingungkan pemahaman kita. Akan tetapi, beberapa konsekuensi praktis yang signifikan akan muncul dari perubahan-perubahan makna tersebut. Dengan alasan tersebut, mutu membutuhkan diskusi lebih lanjut.
- Mutu Sebagai Sebuah Konsep
Munculnya mutu karena digunakan sebagai suatu konsep yang secara bersama-sama absolut dan relatif. Dalam definisi yang absolut, sesuatu yang bermutu merupakan bagian dari standar yang sangat tinggi yang tidak dapat diungguli.
- Konsep Relatif Tentang Mutu
Relatif ini dapat diartikan memandang mutu bukan sebagai suatu atribut produk atau layanan tetapi suatu yang dianggap berasal dari produk atau layanan tersebut. Ada 2 aspek tentang konsep relatif ini yaitu
pertama adalah menyesuaikan diri dengan spesifikasi.
Kedua adalah memenuhi kebutuhan pelanggan. Istilah mutu sering disebut mutu sesungguhnya artinya merupakan dasar sistem jaminan mutu yang dianggap sesuia dengan
British standards institution
- Definisi Mutu Menurut Pelanggan
Pelanggan adalah wasit terhadap mutu dan institusi pelaku TQM harus menggunakan semua cara untuk mengekplorasi kebutuhan pelanggannya. Dan tujuanya adalah untuk memahami kebutuhan mereka yang selalu berkembang, serta menggunakan pengetahuan tersebut untuk diterjemahkan kedalam produk dan pendekatan bisnis inovatif. Peran penting pelanggan dalam menentukan mutu dengan menekankan bahwa sebuah mutu yang dirasa dari sebuah produk bisnis atau jasa adalah faktor utama yang mempengaruhi kesuksesan produk jasa tersebut.
- Kontrol Mutu, Jaminan Mutu, dan Mutu Terpadu
Kontrol mutu sudah digunakan secara luas dalam pendidikan yaitu untuk memeriksa apakah standar-standar telah di penuhi atau belum. Jaminan mutu digunakan untuk menjamin bahwa proses produksi menghasilkan produk yang memenuhi spesifiksi yang telah ditetapkan sebelumnya.
TQM adalah usaha menciptakan sebuah kultur mutu, yang mendorong semua anggota stafnya untuk memuaskan para pelanggan. Dalam konsep mutu terpadu pelanggan adalah raja. Dengan memuaskan pelanggan maka dapat dipastikan bahwa mereka akan kembali lagi dan memberitahu temanya tentang produk layanan tersebut.
- Produk Pendidikan
Peserta didik sering kali dianggap sebagai produk pendidikan. Dalam pendidikan kita sering menganggap seolah-olah peserta didik adalah hasil pendidkan khususnys dengan merujuk pada penerapan disiplin dan cara bersikap di institusi-institusi tertentu. Pendidikan seolah-olah merupakan sebuah jalur produksi. Karena produk adalah sebuah subjek dari proses jaminan mutu, maka hal pertama yang harus dilakukan produsen adalah menentukan dan mengontrol sumber persedian.Yang kedua bahan mentah harus melewati proses standar yang telah ditetapkan. Model pendidikan semacam ini menuntut adanya suatu seleksi awal bagi peserta didik yang hendak diproses. Ide tentang peserta didik sebagai produk menghilangkan kompleksitas proses belajar dan keunikan setiap individu peserta didik.
- Mutu Jasa (Service Quality)
Jasa berbeda dari produksi dalam hal metode. Ada beberapa perbedaan penting antara pemberian jasa dengan penciptaan barang.
- Jasa biasanya diberikan secara langsung oleh orang untuk orang. Ada hubungan yang dekat antara pelanggan dengan orang yang memberikan jasa.
- Waktu jasa harus diberikan tepat waktu dalam hal ini sama pentingnya dengan spesifikasi fisik jasa.
- Tidak seperti produk, sebuah jasa tidak dapat ditambal / diperbaiki.
- Jasa selalu berhadapan dengan ketidakpastian.
- Jasa biasanya diberikan secara langsung kepada pelanggan oleh pekerjanya.
- Kesulitan untuk mengukur tingkat keberhasilan dan produktivitas jasa. Satu-satunya indikator prestasi yang penting dalam jasa adalah kepuasan pelanggan.
Tujuan analisis mutu adalah lebih tepat digunakan untuk melihat pendidikan sebagai sebuah industri jasa daripada sebagai sebuah proses produksi. Mutu merupakan interaksi awal yang mewarnai pandang tentang keseluruhan organisasi dan kemudian organisasi harus menemukan cara untuk memotivasi pekerja garis depan agar selalu menyampaikan hal yang terbaik kepada pelanggan.
- Pendidikan dan Pelanggan
Jasa pendidikan meliputi pemberian beasiswa, penilaian dan bimbingan bagi peserta didik, para orang tua, dan sponsor mereka. Para pelanggan terdiri dari bermacam-macam golangandan perlu diidentifikasi. Pelanggan atau klien atau peserta didik atau murid adalah orang yang biasanya menerima jasa pendidikan secara langssung. Pelanggan selanjutnya adalah orang tua, gubernur atau sponsor peserta didik yang memiliki peran penting, meskipun tak langsung, seperti pemerintah dan masyarakat.
- Pelanggan Internal dalam Pendidikan
Ketika fokus utama dari sekolah, perguruan tinggi atau universitas adalah pelanggan internalnya adalah peserta didik, orang tua, sponsor, pemerintah, masyarakat dan lain-lain.penting untuk diingat bahwa setiap orang yang bekerja dalam masing-masing situasi tersebut turut memberiakan jasa. Untuk pelanggan internal itu sendiri adalah guru dan staf dengan tujuan mengoperasikan menjadi sebuah tim yang ikhlas, tanpa konflik dan kompetisi internal, untuk meraih kepuasan pelanggan eksternal.
- Mempertemukan Kebutuhan Pelanggan yang Bervariasi
Pandangan dan kebutuhan aneka kelompok pelanggan baik pelanggan internal maupun eksternal tidak selalu serupa. Oleh karena itu proses institusi harus menempatkan sudut pandang peserta didik sebagai pusat dari setiap proses perencanaan strategis. Kebutuhan dan gagasan para peserta didik seharusnya menjadi fokus utama dari setiap institusi pendidikan.
- Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management) dalam Konteks Pendidikan
TQM adalah sebuah filosofi tentang perbaikan secara terus-menerus, yang dapat memberikan seperangkat alat praktis kepada setiap institusi pendidikan dalam memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan para pelanggannya, saat ini dan untuk masa yang akan dating. (Edward Sallis)
- TQM – Beberapa Miskonsepsi
TQM bukan beban, TQM bukan inpeksi, TQM adalah suatu keinginan untuk selalu mencoba mengerjakan segala sesuatu dengan selalu baik sejak awal. Kata “total” (terpadu) dalam TQM menegaskan bahwa setiap orang yang berada di dalam organisasi harus terlibat dalam upaya melakukan meningkatkan secara terus-menerus. Kata “manajemen” dalam TQM berlaku bagi setiap orang, sebab orang dalam sebuah institusi apapun status, posisi atau perannya, adalah manager bagi tanggungjawabnya masing-masing.
TQM biasanya digunakan untuk mendeskripsikan dua gagasan yang sedikit berbeda namun saling berkaitan. Yang pertama adalah filosopi perbaikan secara terus-menerus. Kedua, untuk mendeskripsikan alat-alat dan teknik-teknik, seperti braindstorming dan analisa lapangan.
- Perbaikan Terus-menerus
TQM adalah pendekatan praktis namun strategis dalam menjalankan roda organisasi yang memfokuskan dari pada kebutuhan pelanggan dan kliennya. Institusi yang melakukan inovasi secara konstan, melakukan perbaikan dan perubahan secara terarah, dan mempraktekkan TQM, akan mengalami siklus perbaikan secara terus-menerus. Untuk menciptakan kultur perbaikan terus-menerus, seorang manager harus mempercayai stafnya dan delegasikan keputusan pada tingkatan-tingkatan yang tepat. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan staf sebuah tanggungjawab untuk menyampaikan mutu dalam lingkungan mereka.
- ‘Kaizen’
Jepang memiliki satu kata dalam menjelaskan pendekatan perbaikan seara terus-menerus ini kaizen. Terjemahan bebas dari istilah ini adalah perbaikan sedikit demi sedikit (step by step improvement). Esensi kaizen adalah proyek kecil yang berupaya membangun kesuksesan dan kepercayaan diri, dan mengembangkan dasar peningkatan selanjutnya.
- Perubahan Kultur
TQM membutuhkan perubahan sikap dan metode. Perubahan metode tersebut ditandai dengan sebuah pemahaman bahwa orang menghasilkan mutu. Ada dua hal penting yang diperlukan staf untuk menghasilkan mutu. Pertama, staf membutuhkan lngkungan yang cocok untuk bekerja. Mereka membutuhkan alat-alat keterampilan dan mereka harus bekerja dengan system dan prosedur yang sederhana dan membantu pekerjaan mereka. Kedua, untuk melakukan pekerjaan dengan baik, staf memerlukan lingkungan yang mendukung dan menghargai kesuksesan dan prestasi yang mereka raih. Mereka membutuhkan pemimpin yang dapat menghargai prestasi mereka dan dapat membimbing mereka untuk meraih sukses yang lebih besar.
- Organisasi Terbalik
Kunci sukses kultur TQM adalah mata rantai internal-eksternal yang efektif antara pelanggan-produsen. Hal tersebut dapat diilustrasikan dengan membandingkan grafik organisasi hirarkis tradisional dan hirarkis terbalik. Hirarki terbalik menekankan pada pola hubungan yang berorientasi pada pemberian layanan dan pentingnya pelanggan bagi institusi.
- Menjaga Hubungan dengan Pelanggan
Organisasi yang unggul adalah organisasi yang menjaga hubungan dengan pelanggannya dan memiliki obsesi terhadap mutu. Mutu adalah sesuatu yang diharapkan pelanggan dan bukan apa yang terbaik bagi mereka menurut institusi. Akan tetapi, fokus terhadap pelanggan saja bukan berarti telah memenuhi tuntutan dan persyaratan mutu terpadu. Organisasi TQM memerlukan strategi yang berjalan untuk memenuhi keperluan pelanggan. Sebagian besar pelanggan pada mulanya tidak menerima informasi yang cukup tentang layanan yang ditawarkan dan hal apa yang mengindikasikan mutunya. Kesulitan selanjutnya adalah pelanggan pendidikan memainkan peran yang penting dalam mutu belajar mereka masing-masing. Pelanggan memiliki fungsi yang unik dalam menentukan mutu apa yang mereka terima dari pendidikan. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut diperlukan adanya suatu motivasi terhadap para peserta didik dan staf yang melayani mereka. Hal penting lainnya adalah memperjelas apa yang ditawarkan institusi dan apa yang diharapkan peserta didik.
- Kolega sebagai Pelanggan
Kolega dalam institusi adalah juga pelanggan, yang memerlukan pelayanan internal. Hal penting yang harus dilakukan adalah mengetahui apa yang mereka inginkan serta memiliki ide yang baik tentang standar yang mereka butuhkan.
- Pemasaran Internal
Pemasaran internal adalah keharusan agar ide, produk dan jasa dapat dipasarkan kepada para staf seefektif kepada para klien. Pemasaran internal adalah tahap utama dari komunikasi ide. Hal ini merupakan proses yang positif dan pro-aktif yang memerlukan komitmen.
- Profesionalisme dan Fokus Pelanggan
Aspek terbaik dari peran professional adalah perhatian serta standar akademi dan kejuruan yang tinggi. Memadukan aspek terbaik dari profesionalisme dengan mutu terpadu merupakan hal yang esensial untuk mencapai sukses.
- Mutu Pembelajaran
Peserta didik adalah pelanggan utama. Institusi harus memberi peserta didik kesempatan untuk mencontoh pembelajaran dalam variasi model yang berbeda. Prinsip-prinsip TQM dalam ruang kelas, yaitu kerjasama peserta didik dengan guru dalam menetapkan misi, pengawasan yang detail oleh guru, dan evaluasi oleh guru yang harus dibicarakan dengan peserta didik. Yang perlu ditegaskan adalah langkah-langkah perbaikan tersebut bertujuan untuk memberikan motivasi dan pengalaman praktek kepada para peserta didik tenteng penggunaan TQM .
- Kendala-kendala yang Harus Diatasi Ketika Memperkenalkan TQM
TQM adalah sebuah kerja keras. Kerja keras dan waktu adalah dua hal penting yang harus diperhatiakan. Peningkatan mutu merupakan proses yang membutuhkan kewaspadaan dan kehati-hatian.TQM mengharuskan kesetiaan jangka panjang staf senior terhadap institusi. Selain itu, mutu harus selalu menjadi prioritas utama dalam agenda. Dalam hal ini, perencanaan strategi memiliki peranan penting. Manajemen senior harus mempercayai stafnya untuk bersama-sama mengusung visi dan misi institusi mereka ke depan.
Masalah utama yang sering dialami oleh banyak institusi adalah peran yang dimainkan manajemen menengah. Para manajer bukan satu-satunya pihak yang bisa menghalangi pengembangan mutu. Banyak kendala TQM yang melibatkan elemen kekhawatiran dan ketidakpastian. Deming berpendapat bahwa “menghilangkan rasa takut atau khawatir” dalam upaya melakukan revolusi mutu dalah hal yang amat sangat esensial.
- Tokoh-tokoh Mutu : Deming, Juran, dan Crosby
Pada saat mendiskusikan ide-ide. Deming,Juran dan Crosby, perlu disadari bahwa pendekatan mereka memiliki keterbatasan dan kekurangan. Ada banyak hal yang dapat dipesert didiki dari mereka dan tentu saja dapat diterapkan dalam pendidikan.
- Filsafat Mutu Deming
Deming melihat bahwa masalah utama dalam dunia industri adalah kegagalan menejemen senior dalam menyusun perencanaan ke depan. Biasanya perencanaan tersebut bukan merupakan serangkaian langkah untuk mutu, tapi lebih merupakan desakan serius terhadap manajemen tentang apa yang harus dan tidak boleh dilakukan agar organisasi berhasil dengan baik.
Lima penyakit yang signifikan dalam konteks pendidikan:
- Penyakit Pertama, Kurang konstannya tujuan. Merupakan penyakit yang mencegah beberapa organisasi untuk mengadopsi mutu sebagai sebuah tujuan manajemen.
- Penyakit Kedua, pola pikir jangka pendek. Perubahan penekanan menuju sebuah visi jangka panjang dan mengembangkan kultur perbaikan adalah sesuatu yang sangat ia anjurkan.
- Penyakit ketiga, Penyakit berkaitan dengan evaluasi prestasi individu melalui proses penilaian atau tinjauan kerja tahunan.
- Penyakit keempat adalah rotasi kerja yang terlalu tinggi.
- Penyakit kelima adalah manajemen yang menggunakan prinsip angka yang tampak.
- Kegagalan Mutu menurut Deming
Analisis terhadap kegagalan mutu merupakan salah satu hasil terpenting dari penelitian Deming. Dia membedakan sebab- sebab kegagalan menjadi dua bentuk, “umum” dan “Khusus”. Sebab – sebab umum adalah sebab – sebab yang di akibatkan oleh kegagalan sistem. Masalah sistem ini merupakan masalah internal proses institusi. Masalah – masalah tersebut hanya bisa diatasi jika sistem, proses dan prosedur institusi tersebut dirubah. Sementara sebab –sebab khusus melahirkan variasi- variasi yang non acak di dalam sistem dan merupakan sebab –sebab eksternal.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
TQM (Total Quality Management) atau manajemen mutu terpadu adalah sebuah filosofi tentang perbaikan secara terus-menerus, yang dapat memberikan seperangkat alat praktis kepada setiap institusi pendidikan dalam memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan para pelanggannya, saat ini dan untuk masa yang akan dating. (Edward Sallis). Hal ini dilatarbelakangi karena mutu adalah sebuah hal yang berhubungan dengan gairah dang harga diri (Tom Peter dan Nancy Austin, A P assion For Excellence,1985) .Bagi setiap institusi, mutu adalah agenda utama dan meningkatkan mutu merupakan tugas yang paling penting. Mutu dalam pendidikan akhirnya merupakan suatu hal yang membedakan antara kesuksesan dan kegagalan. Menemukan sumber mutu adalah sebuah petualangan yang penting. Sesungguhnya, ada banyak sumber dalam pendidikan, misalnya sarana gedung yang bagus guru yang terkemuka, nilai moral yang tinggi, hasil ujian yang memuaskan, spesialisasi atau kejuruan, dorongan orang tua, bisnis dan komutas lokal, sumberdaya yang melimpah, aplikasi teknologi mutakhir, kepemimpinan yang baik dan efektif, perhatian terhadap peserta didik dan anak didik, kurukulum yang memadai, atau juga kombinasi dari faktor-faktor tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Suharno.-.
Menejemen Prndidikan.Surakarta:UNS Press
0 Komentar